Sop Daging Sapi: Pelukan Hangat dalam Mangkuk yang Siap Bikin Kamu Jatuh Cinta
Jujur aja, saya udah coba banyak makanan rumahan dari kecil sampai sekarang. Tapi entah kenapa, sop daging sapi itu punya tempat khusus di hati saya. Apalagi kalau udah musim hujan, duh, rasanya itu ya… kayak pulang ke rumah setelah hari yang panjang dan melelahkan.
Saya inget banget waktu kecil, tiap kali ibu masak Culinary sop daging sapi, aroma rebusan daging yang bercampur dengan rempah-rempah kayak pala, kayu manis, dan cengkeh tuh bikin saya dan adik saya ngelirik dapur terus. Dan pas udah mateng, rasanya nggak ada yang bisa ngalahin nikmatnya kuah bening yang gurih, potongan daging empuk, wortel, kentang, sama taburan seledri dan bawang goreng di atasnya. Gila, itu mah comfort food sejati.
Mungkin itu juga kenapa sampai sekarang saya selalu punya stok daging di freezer. Kalau lagi capek banget dan butuh “pelukan dalam mangkuk”, ya tinggal masak sop daging sapi. Nggak perlu ribet, tapi bikin hati tenang.
Kelezatan Sop Daging Sapi yang Sulit Dilawan
Oke, mari kita bahas kenapa sop daging sapi tuh seenak itu. Bukan cuma karena dagingnya yang empuk, tapi karena kombinasi kuah kaldu dan rempahnya yang pas banget. Bahkan buat orang yang biasanya picky eater, sop daging sapi tuh gampang disukai.
Kuahnya bening tapi jangan salah—kaldu dari daging yang dimasak lama itu bikin rasa jadi kaya. Belum lagi kalau ditambah pala dan merica, rasanya tuh jadi ada hint hangat di tenggorokan. Apalagi kalau dikasih daun bawang dan seledri segar—langsung deh, auto nambah nasi!
Dan yang paling saya suka, sop ini fleksibel banget. Mau pakai potongan sengkel, sandung lamur, atau iga—semua bisa. Tiap bagian punya sensasi beda. Saya pribadi suka bagian sengkel karena ada sedikit lemaknya dan bikin tekstur jadi lebih juicy kompas.
Mengapa Sop Daging Sapi Sangat Populer?
Nah, ini yang sering jadi pertanyaan: kenapa sih sop daging sapi bisa begitu digemari dari Sabang sampai Merauke?
Jawabannya simpel: sop daging sapi itu universal. Semua umur bisa makan, semua lidah bisa menikmati. Anak kecil suka karena nggak pedas. Orang tua suka karena kuahnya ringan tapi tetap gurih. Dan kita-kita yang di tengah-tengah ini, ya suka karena rasanya bikin tenang dan ngangenin.
Saya sempat ngobrol sama teman-teman di komunitas kuliner, dan mereka setuju, kalau ada makanan rumahan yang punya kekuatan nostalgia paling kuat, sop daging sapi itu salah satunya. Bahkan di warung makan atau restoran, menu ini selalu ada dan laris.
Lalu ada juga faktor kebersahajaan. Maksudnya, sop ini nggak neko-neko, tapi tetap kaya rasa. Itu yang bikin banyak orang merasa “ini makanan rumah saya”. Terutama buat perantau yang jauh dari keluarga, semangkuk sop daging bisa jadi pengobat rindu paling mujarab.
Resep Sop Daging Sapi ala Dapur Saya
Oke, sekarang bagian yang paling ditunggu-tunggu: resepnya!
Saya nggak bilang ini resep paling otentik sejagat raya, tapi ini versi yang udah saya utak-atik bertahun-tahun dan selalu berhasil bikin keluarga bilang, “wah, enak banget!”
Bahan:
500 gram daging sapi (sengkel/sandung lamur/iga)
2 buah wortel, potong bulat
2 buah kentang, potong dadu besar
2 batang daun bawang, iris
2 batang seledri, ikat simpul
5 siung bawang putih, geprek dan cincang
1 butir pala, geprek
1 sendok teh merica bubuk
Garam dan kaldu bubuk secukupnya
Air secukupnya (sekitar 1.5 liter)
Bawang goreng untuk taburan
Cara Memasak:
Rebus daging selama 5–10 menit pertama, lalu buang airnya agar kuah tidak terlalu keruh.
Tambahkan air baru, rebus kembali daging sampai empuk (sekitar 1,5 jam, atau pakai presto kalau mau cepat).
Masukkan bawang putih, pala, dan merica ke dalam rebusan.
Setelah daging mulai empuk, masukkan kentang dan wortel. Masak sampai sayuran lembut.
Masukkan daun bawang, seledri, dan bumbui dengan garam serta kaldu bubuk.
Koreksi rasa. Sajikan hangat dengan taburan bawang goreng dan nasi putih.
Tips: Kalau suka lebih kaya rasa, bisa tambahkan sedikit kayu manis atau cengkeh, tapi hati-hati jangan kebanyakan biar rasanya nggak jadi kayak sup herbal
Cara Menikmati Sop Daging Sapi biar Lebih Nikmat
Sekarang bagian favorit saya: menikmati sop daging sapi.
Kalau saya pribadi, paling suka makan sop daging sapi dengan sambal rawit ulek kasar. Biar ada “tendangan” di lidahnya. Kadang saya tambahin kerupuk putih juga biar ada kriuknya. Nggak tau kenapa, kombinasi kuah panas dan kerupuk tuh bikin lidah bahagia banget.
Buat yang suka pedas, boleh tambahin cabe ijo iris di atas nasi, terus siram kuah sopnya. Aduh, itu sih fix nambah dua piring!
Oh ya, sop ini juga cocok banget buat jadi bekal makan siang, asal kuahnya dipisah ya. Nanti pas dipanaskan di microwave, aromanya langsung bikin teman kantor ngelirik. Percaya deh, saya pernah ngalamin dan akhirnya semua orang nanya resepnya
Kesalahan yang Pernah Saya Lakukan Saat Masak Sop
Nggak selalu mulus, ya. Saya juga pernah bikin kesalahan fatal pas pertama kali coba masak sop ini sendiri. Salah satu yang paling parah adalah nggak buang air rebusan pertama. Hasilnya? Kuahnya keruh, berlemak banget, dan rasa dagingnya agak aneh. Kayak ada bau amis dikit gitu. Fix, langsung kapok dan belajar dari situ.
Saya juga pernah salah milih potongan daging. Waktu itu pakai daging has dalam, yang ternyata terlalu cepat empuk tapi nggak keluar kaldunya. Jadi kuahnya hambar dan warnanya pucat.
Dari situ saya belajar, bagian daging yang mengandung kolagen dan sedikit lemak itu lebih cocok, karena selain empuk, dia bikin kuahnya gurih dan ‘nendang’.
Pelajaran yang Saya Petik dari Sepiring Sop Daging Sapi
Boleh percaya atau nggak, masak sop daging sapi itu ngajarin saya banyak hal. Mulai dari kesabaran (nungguin daging empuk itu bukan main), pentingnya memperhatikan detail kecil (kayak rempah-rempah yang bikin rasa makin dalam), sampai gimana makanan bisa jadi media penghubung dengan orang lain.
Kadang, masakan sederhana justru punya makna yang dalam. Kayak waktu saya bikin sop ini buat teman saya yang lagi sakit. Dia bilang, itu sop terenak yang pernah dia makan, mungkin bukan karena rasanya, tapi karena niat dan kenangan di baliknya.
Kenapa Kamu Harus Coba Masak Sop Daging Sapi Hari Ini Juga
Kalau kamu belum pernah masak sop daging sapi sendiri, saya saranin banget untuk coba weekend ini. Nggak ribet, nggak mahal, tapi rasanya luar biasa.
Ini bukan cuma soal makanan, tapi soal kehangatan, kenangan, dan rasa pulang. Sop daging sapi itu semacam pelukan hangat dalam bentuk makanan. Dan setiap sendoknya selalu ngingetin saya: kadang, yang paling sederhana justru yang paling berharga.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Jadah: Cemilan Tradisional yang Penuh Kenangan dan Cita Rasa Otentik Jawa disini