Tari Jepin Langkah: Harmoni Gerak dari Kalimantan yang Bikin Terpukau

Tari Jepin Langkah

Waktu itu, saya lagi ikut kegiatan pelatihan budaya daerah di salah satu sekolah dasar di Pontianak. Niat awalnya simpel: duduk manis, nonton anak-anak tampil, dan kasih tepuk tangan di akhir pertunjukan. Tapi begitu musik tradisional Melayu mulai mengalun, dan penari-penari cilik melangkah anggun dengan pola gerakan yang teratur dan penuh irama… saya langsung bengong.

“Ini tarian apa, Bu?” bisik saya ke guru lokal di samping.

“Itu Tari Jepin Langkah, Pak,” jawabnya sambil tersenyum.

Sejak saat itu, saya nggak cuma kagum, tapi juga penasaran. Kok bisa ya, gerakan yang tampak sederhana tapi penuh harmoni itu bisa bikin hati adem? Nah, dari situ saya mulai gali lebih dalam, bahkan sampai ikut latihan dasar Jepin Langkah buat ngerasain sendiri. Dan percaya deh… gak segampang kelihatannya!

Keindahan Tari Jepin Langkah: Gerakan yang Membawa Damai

Tari Jepin, Tarian Sebagai Media Dakwah - MerahPutih

Salah satu hal yang paling bikin saya tertarik sama Tari Jepin Langkah adalah nuansa damai dan harmoninya. Gerakannya tuh nggak heboh, gak kayak tari perang atau tari kontemporer yang banyak loncatan. Tapi justru di situlah letak pesonanya.

Setiap langkah dalam tarian ini disusun rapi, seperti koreografi alam yang sudah diprogram untuk menyatu. Kalau kamu pernah lihat air sungai mengalir pelan tapi teratur, ya begitu juga gerakan Jepin Langkah. Ada ketukan yang stabil, pola langkah ke kiri-kanan yang berulang tapi gak pernah membosankan.

Kalau ditilik dari sejarahnya, tarian ini punya akar kuat dalam Culture Melayu yang tumbuh di pesisir Kalimantan Barat. Bahkan, banyak versi lokal di daerah Sambas dan sekitarnya yang punya ragam Jepin sendiri. Tapi yang membuat Jepin Langkah unik adalah struktur gerakannya yang lebih ringan, seolah mengajak kita untuk ikut melangkah dalam harmoni pontianak post.

Kenapa Tari Jepin Langkah Harus Dilestarikan?

Ini bukan sekadar seni pertunjukan, sobat. Ini warisan.

Saya pernah ngobrol sama salah satu pelatih tari tradisional di Pontianak, dan beliau bilang begini:

“Kalau kita sendiri yang malu menari budaya kita, siapa yang akan bangga nanti?”

Kalimat itu ngena banget.

Tari Jepin Langkah bukan cuma tentang gerakan. Ia bawa serta nilai-nilai kesopanan, kerja sama, dan keharmonisan yang jadi fondasi masyarakat Kalimantan. Coba bayangkan, satu kelompok penari harus sinkron melangkah dengan pola yang sama, tanpa saling mendahului. Itu bukan cuma seni, tapi pelajaran hidup juga.

Di zaman serba digital ini, anak-anak kita lebih kenal TikTok daripada tarian daerah. Dan saya gak nyalahin mereka. Tapi kalau gak ada yang inisiatif ngenalin Jepin Langkah dengan cara yang relate ke generasi sekarang, ya bisa punah pelan-pelan.

Makanya, penting banget pelestarian itu dimulai dari sekolah, komunitas seni lokal, sampai masuk ke media sosial. Saya bahkan pernah lihat akun TikTok yang ngasih tutorial Jepin Langkah dan… viral juga ternyata!

Keunikan Tari Jepin Langkah yang Gak Banyak Orang Tahu

Oke, mari kita bahas sisi menarik dari Jepin Langkah yang sering luput.

Pertama, struktur pola geraknya itu terikat tapi fleksibel. Maksudnya? Ya, kamu harus ikutin pola irama dan langkah yang sudah ditentukan, tapi tetap bisa berkreasi dalam ekspresi wajah dan tangan. Jadi meskipun kelihatan sama, setiap penari bisa punya karakter unik.

Kedua, alat musik pengiringnya khas banget. Ada gendang, rebana, dan kadang tamborin. Musiknya cenderung repetitif, tapi justru di situlah kekuatan hipnosisnya. Saya pribadi sempat salah dengar antara lagu pembuka dan penutup karena nadanya mirip. Tapi pelatih saya bilang, “Itu tandanya kamu belum cukup sering dengar, Pak.” Hehe… kena.

Ketiga, kostumnya anggun tapi gak ribet. Biasanya pakai baju kurung khas Melayu dengan warna-warna cerah. Kadang juga pakai selendang yang digunakan sebagai properti tambahan. Nggak kayak tari-tarian lain yang kadang perlu mahkota berat atau hiasan besar, Jepin Langkah tampil elegan dalam kesederhanaan.

Ciri Khas Tari Jepin Langkah: Nggak Cuma Langkah Kaki, Tapi Sikap Tubuh

Sejarah dan Makna Tari Jepin, Wujud Akulturasi Budaya dan Agama - Sering  Jalan

Banyak yang ngira Jepin Langkah itu cuma soal langkah kaki yang geser kiri-kanan. Padahal, sikap tubuh dan ekspresi wajah itu bagian penting banget dari penampilan tarian ini.

Salah satu hal pertama yang saya pelajari saat ikut latihan adalah: jaga bahu tetap sejajar dan senyum jangan lepas. Waduh, buat saya yang gampang grogi, senyum terus itu tantangan juga. Tapi memang, Jepin Langkah menekankan kesopanan dan keramahan khas budaya Melayu.

Oh iya, formasi juga penting. Biasanya dibagi jadi barisan depan dan belakang, tergantung jumlah penari. Mereka bergerak dalam pola tertentu yang diulang-ulang. Harus presisi, karena kalau satu orang aja salah langkah… ya kacau semua formasi.

Satu lagi yang khas: perpindahan gerakan itu gak terburu-buru. Jadi harus sabar dan penuh perasaan. Ini bukan tarian buat pamer teknik, tapi buat menyampaikan rasa damai.

Tips Mempelajari Gerakan Tari Jepin Langkah

Kalau kamu pengin belajar Jepin Langkah, saya punya beberapa tips dari pengalaman pribadi. Ini bukan teori kosong, tapi hasil dari latihan berkali-kali dan beberapa momen malu-maluin yang akhirnya bikin saya ngerti.

1. Mulai dari Mendengarkan Musiknya

Sebelum kamu ikut latihan fisik, coba dengar irama pengiring Jepin Langkah secara berulang. Saya butuh seminggu buat bisa ngerasain ketukan dasarnya. Karena tanpa memahami irama, kamu bakal terus salah masuk gerakan.

2. Latih Pola Kaki di Rumah

Pola dasarnya itu: kanan-maju, kiri-samping, kanan-kembali. Lalu kiri-maju, kanan-samping, kiri-kembali. Ulang terus sampai kakinya hafal sendiri. Waktu saya pertama belajar, saya tempel kertas tanda panah di lantai, kayak main ular tangga. Konyol? Iya. Efektif? Banget.

3. Gunakan Kaca Besar atau Rekam Video

Saya sering latihan depan kaca dan sadar: ternyata saya kelihatan kaku kayak robot. Lalu saya coba rekam pakai HP, dan hasilnya lebih nyadar lagi betapa belum sinkronnya saya. Tapi justru dari situ saya tahu mana yang harus diperbaiki.

4. Ikut Komunitas atau Sanggar

Belajar sendiri bagus, tapi gabung komunitas lebih seru. Saya ikut latihan di sanggar kecil tiap Minggu pagi, dan interaksi bareng sesama pemula bikin saya makin semangat. Kadang ketawa bareng pas ada yang salah gerakan, tapi ya itu yang bikin belajar jadi fun.

Tari Jepin Langkah Bukan Sekadar Tarian, Tapi Cara Hidup

Setelah semua proses latihan, nonton, salah langkah, ketawa bareng, dan akhirnya bisa tampil dalam pentas kecil sekolah, saya sadar satu hal: Tari Jepin Langkah itu bukan sekadar seni pertunjukan. Ia adalah representasi dari filosofi hidup orang Kalimantan yang rukun, sopan, dan saling menghormati.

Saya gak bilang semua orang harus bisa nari. Tapi setidaknya, kenal dan menghargai warisan budaya sendiri itu penting banget. Di dunia yang makin global, budaya lokal adalah identitas terakhir yang bisa kita pegang teguh.

Kalau kamu belum pernah lihat atau belajar Tari Jepin Langkah, coba deh cari videonya. Rasakan sendiri ketenangan yang ditawarkannya. Dan kalau berani, coba gerakkan kaki pelan-pelan sambil ikut iramanya. Siapa tahu… kamu juga bakal jatuh cinta seperti saya dulu.

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Rumah Adat Lamin: Warisan Budaya Kalimantan Timur yang Menakjubkan disini

Author