Poco F7: Flagship Killer Terbaru 2025 dengan Performa Super Cepat dan Harga Bersahabat
Aku masih ingat jelas hari pertama ketika Poco F7 resmi diumumkan. Sebagai seseorang yang selalu mengikuti perkembangan dunia gadget, terutama smartphone dengan performa tinggi tapi harga bersahabat, nama Poco selalu menarik perhatianku. Setelah sukses dengan seri sebelumnya, Poco akhirnya merilis Poco F7, dan jujur saja, sejak awal aku sudah penasaran: apakah benar ponsel ini bisa menjadi “flagship killer” terbaru di tahun 2025?
Artikel ini adalah kisah sekaligus ulasan lengkapku setelah menggunakan Poco F7 selama beberapa minggu. Aku akan bercerita dari awal unboxing, desain, performa, kamera, baterai, sampai alasan kenapa menurutku Poco F7 layak banget dipertimbangkan buat siapa pun yang mencari smartphone kencang tanpa harus menguras dompet.
Kesan Pertama: Dari Kotak yang Sederhana tapi Menarik
Unboxing Poco F7 terasa seperti deja vu dengan seri-seri sebelumnya. Poco mempertahankan ciri khas kotak berwarna kuning dan hitam—minimalis tapi berkarakter. Begitu kotaknya kubuka, langsung terlihat tulisan tebal “POCO” yang memberi kesan gagah.
Isi kotaknya standar tapi lengkap: ada unit ponsel, charger 67W, kabel USB-C, soft case transparan, serta SIM ejector. Hal kecil yang aku apresiasi adalah Poco masih menyertakan charger dalam paket pembelian—sesuatu yang sudah jarang dilakukan brand besar akhir-akhir xiaomi indonesia.
Begitu kupegang unitnya, aku langsung terkesan dengan desain Poco F7. Meski masih terasa seperti “ponsel Poco”, desainnya kini lebih elegan dan modern. Material belakangnya tampak premium dengan finishing matte yang tidak mudah meninggalkan sidik jari. Bezel tipis di layar membuat tampilannya lebih mewah, bahkan jika dibandingkan dengan smartphone di kelas harga yang lebih tinggi.
Desain dan Layar: Elegan, Cerah, dan Siap Tanding dengan Flagship
Salah satu hal yang langsung mencuri perhatian adalah layar Poco F7. Smartphone ini menggunakan panel AMOLED 6,67 inci dengan resolusi Full HD+ dan refresh rate 120Hz. Saat pertama kali menyalakannya, aku terkejut dengan kualitas visualnya—warnanya hidup, kontrasnya tajam, dan kecerahannya luar biasa bahkan di bawah sinar matahari terik.
Sebagai orang yang sering menonton video YouTube dan Netflix di ponsel, kualitas layar menjadi faktor penting bagiku. Dan Poco F7 memberikan pengalaman yang benar-benar memuaskan. Detail warna sangat kaya, terutama ketika menonton film dengan banyak adegan gelap atau pemandangan alam.
Layarnya juga sudah mendukung HDR10+, jadi setiap adegan terlihat lebih realistis. Rasanya seperti menonton di layar mini sinematik yang bisa dibawa ke mana saja.
Bicara soal desain, Poco F7 kini tampil lebih ramping. Bobotnya terasa pas di tangan, tidak terlalu berat, tapi tetap solid. Frame-nya menggunakan material aluminium dengan lengkungan halus di sisi-sisi, membuatnya nyaman digenggam dalam waktu lama.
Poco benar-benar tahu cara membuat desain yang fungsional tapi tetap gaya.
Performa: Snapdragon 8 Gen 3, Kecepatan yang Bikin Takjub
Bagian yang paling bikin aku penasaran tentu saja performanya. Poco F7 dibekali chipset Snapdragon 8 Gen 3, prosesor yang sama digunakan oleh banyak smartphone flagship di tahun 2025. Ini artinya, Poco F7 tidak bisa dianggap enteng.
Aku mulai mengujinya dengan berbagai aktivitas harian: membuka banyak aplikasi, multitasking berat, hingga bermain game seperti Genshin Impact, PUBG Mobile, dan Call of Duty: Warzone Mobile. Hasilnya? Semuanya berjalan super lancar tanpa lag sedikit pun.
Game berat seperti Genshin Impact bisa dijalankan pada pengaturan grafis tinggi dengan frame rate stabil di 60fps. Bahkan ketika sudah dimainkan selama lebih dari satu jam, suhu bodinya masih relatif aman—hangat tapi tidak berlebihan. Ini karena Poco menyematkan sistem pendingin LiquidCool Technology 4.0, yang benar-benar bekerja efektif menjaga suhu perangkat.
Performa multitasking-nya juga luar biasa. Aku bisa berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain tanpa harus menunggu loading lama. Aplikasi kamera, galeri, dan browser semuanya terasa ringan dan responsif.
Selain itu, Poco F7 hadir dalam dua varian RAM: 8GB dan 12GB LPDDR5X, serta penyimpanan internal 256GB hingga 512GB UFS 4.0. Varian yang kupakai adalah 12/512GB, dan rasanya benar-benar kencang. Membuka file besar, memindahkan data, atau menonton video resolusi tinggi bisa dilakukan dengan sangat cepat.
MIUI for Poco: Antarmuka yang Lebih Ringan dan Halus
Poco F7 menjalankan MIUI for Poco berbasis Android 14. Jujur, aku sempat skeptis karena versi MIUI sebelumnya kadang terasa berat. Tapi Poco kini banyak berbenah. Antarmuka di Poco F7 terasa lebih ringan, lebih halus, dan jauh lebih bersih dari iklan.
Transisi antar menu berjalan mulus, tampilan ikon modern, dan pengaturan lebih mudah diakses. Ada juga fitur menarik seperti Game Turbo, Second Space, dan Video Toolbox yang mempermudah pengguna multitasking.
Yang aku suka, Poco benar-benar menjaga keseimbangan antara performa dan efisiensi daya. Fitur Battery Saver otomatis aktif ketika baterai di bawah 20%, tapi tetap mempertahankan kinerja yang cukup untuk penggunaan dasar seperti chatting dan browsing.
Kamera: Hasil Foto Tajam dan Warna Natural
Biasanya, bagian kamera sering menjadi kompromi di smartphone dengan label “flagship killer”. Tapi Poco F7 membuatku cukup terkejut. Smartphone ini dibekali kamera utama 64MP dengan sensor Sony IMX890, kamera ultra-wide 8MP, dan kamera makro 2MP.
Hasilnya di luar ekspektasi. Dalam kondisi siang hari, foto yang dihasilkan terlihat tajam, detail, dan warnanya sangat natural. Tidak ada saturasi berlebihan seperti pada beberapa smartphone di kelas menengah lain.
Yang paling aku suka adalah kemampuan HDR-nya. Ketika memotret pemandangan dengan langit cerah dan objek di bayangan, Poco F7 berhasil menyeimbangkan eksposur dengan sangat baik.
Mode malamnya juga impresif. Berkat dukungan AI dan sensor besar, hasil foto malam tetap jernih tanpa banyak noise. Aku sempat memotret suasana kota di malam hari, dan hasilnya seolah diambil dari kamera profesional.
Untuk kamera depan, Poco F7 punya sensor 32MP yang sangat jernih. Selfie di berbagai kondisi cahaya tetap tajam dan natural. Fitur beauty-nya pun bisa diatur agar tetap realistis—tidak berlebihan seperti filter media sosial.
Video Recording: Stabil dan Profesional
Bagi yang suka membuat konten, Poco F7 juga menawarkan pengalaman merekam video yang sangat baik. Kamera utamanya bisa merekam hingga 4K 60fps, dengan hasil yang stabil berkat dukungan OIS (Optical Image Stabilization) dan EIS (Electronic Image Stabilization).
Aku mencoba merekam video sambil berjalan cepat, dan hasilnya tetap mulus tanpa getaran mengganggu. Bahkan untuk konten vlog atau traveling, kualitas videonya sudah lebih dari cukup.
Fitur tambahan seperti Cinematic Mode juga membuat hasil video terlihat lebih profesional, dengan efek bokeh alami yang cantik. Poco benar-benar serius menghadirkan pengalaman kamera sekelas flagship dengan harga yang tetap terjangkau.
Baterai dan Pengisian Daya: Tahan Lama dan Ngebut Saat Dicas
Daya tahan baterai Poco F7 juga tidak kalah mengesankan. Smartphone ini dibekali baterai 5000 mAh, dan selama pemakaian normal, aku bisa mendapatkan screen-on time sekitar 8-9 jam.
Untuk penggunaan berat seperti gaming, streaming, dan fotografi, baterainya masih bisa bertahan seharian penuh. Dan ketika habis, fitur fast charging 67W benar-benar jadi penyelamat. Mengisi daya dari 0% ke 100% hanya butuh sekitar 38 menit saja.
Selain cepat, Poco juga memastikan keamanan pengisian dengan berbagai perlindungan termal. Jadi meskipun dicas sambil digunakan, suhu tetap stabil.
Konektivitas dan Fitur Tambahan
Poco F7 tentu sudah mendukung jaringan 5G dual SIM, Wi-Fi 7, NFC, Bluetooth 5.4, dan port USB-C. Yang menarik, Poco tetap mempertahankan infrared blaster, jadi kamu bisa menggunakannya sebagai remote TV atau AC—fitur kecil yang sangat berguna di kehidupan sehari-hari.
Sensor fingerprint-nya terletak di bawah layar dan bekerja cepat serta akurat. Fitur face unlock juga sangat responsif, bahkan dalam pencahayaan minim.
Speaker stereo-nya memberikan kualitas suara yang mantap dengan dukungan Dolby Atmos. Aku cukup sering menonton video tanpa headset, dan suaranya terdengar jernih serta seimbang di berbagai level volume.
Baca fakta seputar : Technology
Baca juga artikel menarik tentang : Hacker Terdeteksi: Ancaman Digital di Era Modern